Jumat, 20 Juni 2008

A.K.U K.O.N.S.T.I.P.A.S.I


HOW TERRIBLE!
tHAt's my word now...
gILA NIH...
2 hari ini aku mengalami KONSTIPASI alias SUSAH BUANG AIR BESAR, haha...

sungguh penyakit yang memalukan!

So why?

Kemaren : 
1. Malam hari aku makan 2 piring ayam goreng Tantene
2. Hari ini aku makan pisang goreng, satu piring ayam goreng Tantene+ pecel, and then chocolatos, susu indomilk

ALHASIL , aku kurang serat dan gag bisa BAB... whuaaa sungguh memalukan!!!!!
So pasti meyiksa....

Aku mules seharian
Bolak balik ke WC tapi gag beol2....

Eits.. tapi itu jangan diremehkan...coz kalo lebih dari 3 hari kita susah BAB... bisa menandakan adanya penyakit tertentu...

Ok here's a lil bit information about KONSTIPASI
DEFINISI
Konstipasi adalah kondisi di mana feses memiliki konsistensi keras dan sulit dikeluarkan. Jika lebih dari 3 hari tidak BAB, maka harus diperhatikan lebih lanjut
GEJALA DAN TANDA
a. Sakit perut, BAB mungkin disertai rasa sakit
b. Turun atau hilangnya nafsu makan
c. Mual atau muntah
d. Turunnya berat badan
e. Noda feses di celana dalam  yang menandakan banyaknya feses yang tertahan di rektum (bagian usus besar terdekat dengan anus). Jika  mengalami konstipasi yang cukup berat, ia dapat kehilangan kemampuan merasakan kebutuhan ke toilet untuk BAB
f. Rasa mulas
g. Mengedan untuk mengeluarkan feses yang keras dapat menyebabkan robekan kecil pada lapisan mukosa anus (anal fissure) dan perdarahan
h. Konstipasi meningkatkan risiko infeksi saluran kemih
PENYEBAB
a. Kecenderungan alami gerakan usus yang lebih lambat, misalnya pada anak dengan riwayat feses yang lebih padat dari normal pada minggu-minggu awal setelah lahir.
b. Nutrisi yang buruk, misalnya yang tinggi lemak hewani dan gula (pencuci mulut, makanan-makanan manis), serta rendah serat (sayuran, buah-buahan, whole grains).
c.Beberapa obat dapat menyebabkan konstipasi, misalnya antasid, fenobarbital (obat kejang), obat pereda nyeri, dan obat batuk yang mengandung kodein.
d. Kebiasaan BAB yang tidak baik, misalnya tidak tersedianya cukup waktu untuk BAB dengan tuntas.
e.Kurangnya asupan cairan.
f. Kurangnya aktivitas fisik.
g. Adanya kondisi anus yang menyebabkan nyeri, misalnya robekan pada lapisan mukosa anus (anal fissure). Hal ini seperti lingkaran setan karena mengedan untuk mengeluarkan feses yang keras dapat menyebabkan terjadinya fissure, dan nyeri yang disebabkan fissure menyebabkan anak menahan kebutuhan BAB yang memperparah konstipasi.
h. Kadang konstipasi dapat terjadi karena penganiayaan seksual (sexual abuse)
PENANGANAN
Makanan tinggi serat
Serat membuat BAB lebih lunak karena menahan lebih banyak air dan lebih mudah untuk dikeluarkan. Memperbanyak jumlah serat dalam makanan dapat mencegah konstipasi. Beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan serat  adalah:
a. minimal 2 sajian buah setiap hari. Buah yang dimakan beserta kulitnya, misalnya plum, aprikot, dan peach, memiliki banyak kandungan serat. 
b. Berikan minimal 3 sajian sayuran setiap hari. 
c.  sereal yang tinggi serat sepert bran, wheat, whole grain, dan oatmeal. Hindari sereal seperti corn flakes.
d. roti gandum (wheat) sebagai ganti roti putih.

Banyak minum dapat mencegah konstipasi. Biasakan  minum setiap kali makan, sekali di antara waktu makan, dan sebelum tidur.
Laksatif
Laksatif mungkin dibutuhkan untuk menangani konstipasi. Jika laksatif tidak bekerja atau harus diberikan berulang kali, harus dievaluasi oleh dokter. Beberapa laksatif yang dapat diberikan adalah:
Jus prune: Jus prune adalah laksatif ringan yang efektif . Jus ini mungkin akan terasa lebih enak jika dicampur dengan jus buah lain.
Psyllium husk (salah satu merknya adalah metamucil). Laksatif ini bekerja dengan melunakkan feses sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Senokot (senna). Laksatif ini bekerja dengan menstimulasi usus untuk mengosongkan isinya. Laksatif ini berbentuk butiran yang dapat dicampur dengan makanan seperti es krim.
Durolax (bisacodyl). Bentuk laksatif ini adalah tablet dan bekerja dengan cara yang sama seperti senokot.
Coloxyl (docusate). Laksatif ini berupa tablet atau tetes, bekerja dengan melunakkan feses.
Agarol (parafin cair dan fenoftalein). Laksatif ini berbentuk cairan, bekerja dengan melunakkan dan melicinkan feses, serta menstimulasi usus untuk mengosongkan isinya.
Parachoc (parafin cair dengan rasa coklat-vanila). Laksatif ini berbentuk cairan dan bekerja dengan cara yang sama seperti agarol.
Laksatif lain yang digunakan misalnya lactulose, sorbitol, barley malt extract, magnesium hydroxyde, atau magnesium citrate.4 Namun bayi di bawah usia satu tahun memiliki risiko lebih besar untuk mengalami keracunan magnesium.

Perlu diingat bahwa penggunaan laksatif jangka panjang dapat berbahaya bagi anak. Karena itu, laksatif hanya boleh digunakan dengan pengawasan dokter dan sesuai dosis yang diberikan.

Supositoria

Jika setelah 2-3 hari penggunaan laksatif konstipasi tidak membaik, supositoria seperti glycerin atau durolax suppositories dapat digunakan : Supositoria harus dilapisi dengan pelicin yang larut dalam air seperti KY jelly sebelum dimasukkan ke rektum (bagian usus besar terdekat dengan anus). Jangan gunakan vaselin karena vaselin tidak larut dalam air. BAB biasanya akan terjadi 30 menit setelah pemberian supositoria. 

2 komentar:

  1. asalm,.

    makasih yaaah info nya,,

    bagus blog nya,,, :-)

    usul : klo bisa blog nya pake backgroud jg,,.

    kamu bilang juga klo kamu masi ttep bisa beraktivitas ,, biarpun konstipasi,, :-)

    harusnya ada thanks to juga :
    1.makasi buat bu russam yang udah ngebantu nyediain n motongin paya, &
    2.makasi buat mhs yang uda mau nemenin makan malem2.



    Salam,,.

    BalasHapus
  2. Haha...
    Ah dasr si iwan...
    pengennya dikasih tau, haha....

    ya sudahlah TeRIMA kasih buat kamu yang dah nemnin makan n cariin pepaya, haha...

    Tar makan2 lagi aja ya!!!

    BalasHapus