Rabu, 22 Juli 2020

Berbagi Pengalaman PPDS Kulit & Kelamin- Part 1

Hi dear readers,

Aku mau berbagi pengalaman tentang PPDS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (sekarang : Dermatologi & Venereologi).

Sebenarnya sekilas udah aku bahas di artikel tahun 2018 ini
Tapi ga detail menjelaskannya. 
Cuma curcol doank, hahaha
Aku coba korek lagi ya memoriku dari awal daftar hingga saat tulisan ini dibuat (semester 6)

Sekitar Juli 2017, coba cari universitas yang membuka pendaftaran.
Dan kebetulan saat itu Universitas Brawijaya sedang bukaan PPDS.
Batas pendaftaran sekitar 7 hari kerja lagi.
Duh, bener2 deh waktu itu ngumpulin syarat super kilat.
Ini dia link nya ya :

Tahap awal yaitu seleksi berkas
Semua tertera jelas dan terbuka di website dan admin juga sangat reponsif.

Nah sambil ngumpulin syarat-syarat, 
nemuin blog tentang PPDS kulit Brawijaya dari blognya dr. Firmina, Sp.KK yang ditulis tahun 2013.
Blog link ini ya.
Ahhhh terima kasih banyak dr. Firmina, Sp.KK , berkat blog dokter, ada sudut pandang tentang proses seleksi PPDS. Soalnya jarang banget yang share pengalaman tentang tes wawancara. Jadi ada bayangan gimana dag dig dug diwawancara.

Dan akhirnya berkas terkumpul dengan lengkap. Dikirim di detik-detik terakhir.

Selanjutnya adalah menunggu pengumuman lolos seleksi berkas. 
Alhamdulilah lolos seleksi. 
Jumlah pendaftar program IK. Kulit dan Kelamin yang lolos seleksi berkas saat itu adalah 21.
Cek aja kalau ga percaya di sini
Wow. Ngeri juga! 

Peserta lolos seleksi administrasi

Kemudian dijadwalkan ke Malang untuk pembuktian berkas asli.
Jadi seluruh calon peserta PPDS yang lolos administrasi wajib datang untuk menunjukkan ijazah dan persyaratan asli.

Saat itu adalah pengalaman pertama aku ke Malang. 
Naik kereta dari Tasikmalaya ya ampunnn.. ga nyangka sejauh ini. 
Aku menempuh perjalanan kereta sekitar 13 jam. 

Pada saat briefing hari pertama, Ketua dan Sekretaris Prodi Pendidikan Spesialias mengatakan kuota PPDS kulit yang diterima saat itu, kalau tidak salah 2 atau 3 orang. Hu, hu, hu. Ya Allah, apakah aku akan beruntung di antara 21 peserta. Galau juga. Maju terus deh, udah jauh juga masa keok

Ikutin aja, hasil mah di tangan Allah (Kiko, 2017).

Adapun rangkaian kegiatan aku ke Malang part 1
1. Pembuktian berkas administrasi
2. Tes Potensi Akademik
3. Tes MMPI 
4. Tes Kesehatan

Oia kenapa part 1 ? Karena aku harus bolak balik Tasik - Malang  karena selanjutnya adalah ujian TOEFL. Kemudian jika lolos, harus bolak balik lagi lanjut wawancara dan tes tulis.
Inget banget, waktu itu pas bertepatan dengan Idul Adha.
Hmm.. pengalaman pertama Idul Adha di Malang. Seru juga!

Malang part 1 ini agak gambling juga,  mesti nunggu hasil MMPI, kalo ga lolos, harus mengulang.
Masalahnya aku udah beli tiket pulang kereta.
Jangan ditiru ya, hehehe.. Ga memperhitungkan waktu!
Iya, soalnya waktu itu, aku kan cuma cuti beberapa hari, harus balik lagi kerja.
Alhamdulilah nya, saat itu aku lolos MMPI, yeayyy pulang deh ke Tasik setelah beberapa hari stress dengan ujian tahap awal.

Ujian berikutnya adalah tes TOEFL yang memang HARUS dilakukan di Lab Bahasa FKUB. 
Aku kebagian jadwal sekitar 1 minggu dari tes Malang Part 1, aku pulang dan kumpul dulu deh sama keluarga. My mood booster.

Malang part 2
Ujian tes TOEFL di Lab Bahasa FKUB. 
Soalnya susah juga euy. 
Kukerjakan dengan Bismillah.
Oia, aku belajar TOEFL dari buku yang dijual di GR*****A dan aplikasi TOEFL di playstore.
Aku datang ke Malang cuma buat test TOEFL. Dan sore harinya balik lagi ke Tasik.


Okay, selanjutnya adalah menunggu penjaringan berikutnya untuk masuk test wawancara (Seleksi Tahap II)

Alhamdulilah lolos untuk masuk seleksi tahap II. Dari 21 di tahap I, pada tahap II ini ada 15 peserta.
Perjuangan masih lanjuttttt

Jadwal Tes Tulis hari Jumat. Aku wawancara kebagian di hari Rabu.
Yeayy lumayan laah jadi bisa ada spare waktu antara wawancara dan tes tulis


Pada saat hari wawancara, aku nyasar, karena belum pernah ke RS Saiful Anwar. Aku mencari gedung pendidikan IKKK. Melihat aku yang kebingungan, ada Mbak PPDS baik hati yang menunjukkan jalan. Makasi banyak ya Mbak. Maaf aku tidak menanyakan namamu. 

Dan tibalah di gedung pendidikan IKKK lantai 4. Wow sangat estetik tempatnya. Rapi, bersih, tertata baik. Saat itu, kami berempat di karantina di suatu ruangan, dan Alhamdulilah diberikan cemilan oleh admin sekretarisnya, hehehe.. tau aja akyuuu doyan gorengan. Yeaaa daripada tegang mikirin keadaan, nyemil aja, sampai ga kerasa, lhoo kok aku makan banyak. Hahahahahaha.. 

Aku urutan keempat, terakhir di hari Rabu itu.
Takut was-was, semoga bisa memberikan yang terbaik.

Di dalam ruangan wawancara, seingatku, di dalam ada sekitar 8 penguji. 
Aku duduk di tengah, dan memegang microphone. Yes pegang mic, jadi harus bener2 kontrol diri, supaya suara tetap tenang dan tangan ga tremor.
Dan terus terang, belum pernah bertemu dengan beliau-beliau (maafkan saya nggih dokter).
Karena saya UNSOED-er, dan baru pertama kali ke Malang. Dan mungkin UNSOED pertama yang daftar ke UB.

Diawali dengan perkenalan, kemudian masuk sesi tanya jawab masing-masing 10 menit oleh penguji / konsultan di bidangnya. Jika kita tidak bisa menjawab dalam waktu 10 menit, maka akan lanjut ditanya penguji selanjutnya. 

Akhirnya selesai juga tes wawancara.
RASANYA?
MAU TAHU?
MAU TAHUUUUUU?

Rasanya gemas dan ngeri sekali. 

Ga pikir dua kali, habis wawancara, aku makan McD 2 PORSI menu SUPER BESAR dan 2 LARGE French Fries. Muahahahhahahaha...
Lupakan lupakan lupakan apa yang terjadi di ruangan wawancara.
Karena masih harus berjuang untuk tes tulis di hari lusa.

Baiklah, semua tes tahap II telah dilewati.
Jika rezekinya lolos ya lolos. Jika belum, coba lagi.

Seminggu kemudian, pengumuman dibacakan.
Pada saat itu, seingetku subuh, aku diberitahu keterima dari grup alumni UNSOED.
Karena sistem penerimaan PPDS FKUB ini terbuka, jadi pengumuman bisa dilihat di website nya oleh siapa saja. Eh ternyata aku dikepoin juga, hehe..
Dan aku coba cek, 

Alhamdulilah ya Allah. 
Aku menjadi orang yang beruntung itu. 

Ya Allah ada nama aku di situ.


Eh beneran, pas aku nulis ini, ga terasa air mata menetes. Jadi inget perjuangan masuk sini betapa susahnya. 
Di satu sisi senang keterima, di satu sisi sedih berat berpisah dengan suami , mana pernikahan baru 1 tahun. 

Ini bukan akhir, namun permulaan.
Kehidupan yang akan memberikan pelajaran hidup.

Berlanjut ya ke part 2, tentang proses pembelajaran. Klik di sini


Instagram PPDS DVUB : @ppdsdv.fkub
Pendaftaran PPDS Universitas Brawijaya http://ppds.fk.ub.ac.id/


XOXO, 
Kiko


Tidak ada komentar:

Posting Komentar