Kamis, 23 Juli 2020

Dark eyes / Hiperpigmentasi Periorbita

Hiperpigmentasi periorbital merupakan kondisi umum yang dijumpai dalam praktik dermatologi. Hiperpigmentasi periorbital ini ditandai adanya makula berpigmen, berbentuk bulat atau setengah lingkaran yang berwarna coklat homogen atau coklat gelap di area periokular. Keluhan tersebut membuat seseorang terlihat lelah dan dapat menjadi masalah kosmetik yang cukup signifikan.



  1. Kondisi alergi seperti dermatitis atopik atau dermatitis kontak alergika, kebiasaan menggosok, hipermelanosis yang diakibatkan oleh prosedur kosmetik. 
  2. Dari segi anatomi, tear trough atau dikenal alur nasojugal adalah depresi alami yang memanjang secara inferolateral dari canthus medial atau alur palpebromalar, memanjang sekitar setengah lateral dari orbita inferior. Alur cekung dan miring ini dapat menghasilkan lingkaran hitam dan membuat orang terlihat lelah dan tua ; herniasi lemak infraorbital sendiri secara tidak langsung menimbulkan lingkaran hitam, namun jika lemak infraorbital menonjol, lingkaran hitam terlihat lebih buruk; kulit tipis dan transparan yang menutupi otot orbicularis oculi memungkinkan visualisasi pleksus vaskular subkutan yang mendasarinya atau pembuluh darah di dalamnya
  3. Adanya pembuluh darah, vena relatif besar yang mengalir di bawah mata adalah penyebab lain lingkaran hitam 
  4. Kerutan dan kelenturan umumnya memburuk dengan bertambahnya usia sehingga lingkaran hitam semakin terlihat.
  5. Lingkaran hitam di bawah mata berawal dari kapiler. Jika pembuluh darah menjadi rapuh dan rusak sehingga hemoglobin bocor ke kulit di sekitarnya. Ketika hemoglobin rusak, produk degradasi berpigmen terbentuk dan menumpuk di dermis dan epidermis. Maka hal tersebut dapat menyebabkan perubahan warna yang gelap di sekitar mata. 
  6. Sirkulasi yang buruk di bawah mata menyebabkan darah menjadi kurang oksigen sehingga menimbulkan tampilan kebiruan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar